THE VIRO MUSIC GENERATION

Monday, July 25, 2011

PENGENALAN MUSIK PADA ANAK

Pada umumnya orang mengenal musik pertama kali dari melodinya. Melodi menjadi kekuatan suatu lagu karena diberikan lirik yang dapat dinyanyikan. Lirik dan melodi lagu ini yang biasanya menentukan bagus tidaknya lagu menurut masyarakat. Jarang sekali orang memperhatikan musik pengiring melodi (accompaniment) dan iramanya (rhythm), padahal musik pengiring tersebut juga ikut menentukan keharmonisan lagu. Ibarat lukisan, musik pengiring adalah latar belakang warna (background) suatu lukisan, sedangkan melodi adalah bentuk objek lukisan. Apabila background-nya tidak sesuai dengan tema lukisan, maka akan terasa tidak enak dipandang. Demikian juga musik pengiring yang tidak sesuai dengan melodi akan membentuk lagu yang tidak enak didengar, oleh karena itu setiap elemen pembentuk musik itu saling mendukung.
         Dalam suatu kelompok musik (band), setiap alat musik mempunyai peran yang berbeda. Piano dan gitar umumnya untuk memainkan melodi dan dapat pula untuk memainkan iringan, sedangkan drum untuk memberikan irama/ketukan yang teratur. Semuanya saling mendukung untuk dapat menghasilkan keselarasan/harmonisasi. Maka, mempelajari musik membutuhkan proses yang lamanya bervariasi untuk setiap orang, tidak bisa dengan cara cepat/instan, namun tetap pada dasarnya musik itu mudah (easy) dan menyenangkan (fun).
         Bagi anak yang baru pertama kali belajar musik, yang terpenting adalah  menumbuhkan minat dan rasa senang terhadap musik. Jika minat telah timbul, maka proses belajar selanjutnya akan lebih mudah. Namun hal ini kadang berbenturan dengan keinginan orang tua yang ingin cepat melihat anaknya bisa bermain musik atau membanding-bandingkan dengan anak lain. Tanpa bekal perasaan cinta terhadap musik, anak dituntut untuk langsung bisa memainkan lagu. Akibatnya, setelah masa belajar usai, anak akan mudah lupa dan tidak mampu memainkan bentuk musik yang berbeda dengan apa yang telah dipelajarinya. Padahal dalam bermain musik, kreativitas dalam mengolah rasa sangat diperlukan. Ini seperti seorang pelukis yang mampu memberikan variasi warna ke dalam lukisannya, bukan hanya berpatokan bahwa gunung berwarna biru atau tanah berwarna coklat.   
            Oleh karena itu, dukunglah anak-anak untuk berkembang secara wajar, tanpa paksaan, tanpa banyak menuntut dan membanding-bandingkan, namun berilah mereka kesempatan untuk berekspresi seluas-luasnya, maka kita akan melihat hasil kreativitas yang luar biasa dari anak-anak kita di masa depan ! (Venny S)